Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

A Little Thing Called Love

"Whoever we are,surely have someone who loves secretly. When we remember that person,like we feel tightness in the chest. But we still love that... Although i don't know where he is now,how is his life. But, he was someone who make me like this.... A little thing called love...."     Itu bunyi narasi di menit-menit awal film "First Love (A Little Thing Called Love)" simple sih ya, tapi nyenggol banget di hati. I just watched this film for twice today, rasanya bikin flashback ke beberapa taun yang lalu mengingat cerita film ini nyerempet sedikit kayak cerita saya dan mungkin hampir seluruh orang di dunia pernah mengalaminya....jatuh cinta diam-diam. Sebenernya saya bingung mau cerita soal film yang barusan saya tonton apa mau cerita tentang cerita saya yang jatuh cinta diam-diam *eh* atau malah mau cerita tentang suster ngesot yang ditendang pak satpam? ah sudahlah, biarkan waktu dan akhir tulisan ini saja yang menjawab.     Film Thailand yang e

Sabtu malam, bukan malam minggu

Malam minggu? Sabtu malam kali, yaa..aku memang agak sentimen dengan kata malam minggu ini. Entah sejak kapan pemikiran ini dimulai, menurutku malam minggu itu kata yang tepat digunakan untuk mereka yang memadu kasih dan berasyik masyuk bersama pasangan di akhir pekan. Sedangkan aku? hanya duduk duduk manis di depan meja, atau terkadang sambil tiduran sama-sama berasyik masyuk namun dengan sebuah layar 14 inci lengkap dengan papan kunci dan tetikusnya. Membiarkan mataku menjelajah linimasa di dunia tanpa batas,dunia tanpa wujud bernama maya. Membiarkan jari-jari tanganku menari lincah diatas papan kunci berbagi cerita lewat barisan huruf dan kata. Lalu bertemu denganmu. Bertemu denganmu di dunia tanpa wujud bernama maya, Sabtu malamku yang kelabu mendadak jadi gegap gempita hanya dengan melihat bulatan berwarna cerah dengan tulisan "available" disamping namamu. Sesederhana itu. Dan kita mulai bercerita satu sama lain,bersenda gurau,sampai tak sadar hari sudah mulai p

story of a pencil

 Berawal dari celotehan seorang guru yang mencoba mengisi kekosongan waktu disela acara pembekalan pasca UN seminggu yang lalu dan berakhir dengan suasana garing yang luar biasa dahsyat. Dari keadaan yang mungkin menurut temen-temen saya sangat krik-krik menggelitik dan totally boring, ternyata ada sesuatu yang menarik di obrolan itu. Filosofi Pensil. Pensil, tau kan pensil? tau lah ya pasti. Pensil adalah alat tulis sederhana yang bertahan dari jaman ke jaman, pensil udah dipake dari jaman batu walaupun bentuknya nggak kayak yang sekarang kita liat dan pake tapi esensinya tetep aja pensil. Para astronot yang ada diluar angkasa mereka pake pensil buat nulis di kertas karena tinta nggak mungkin bisa dipake diluar angkasa kan nggak ada gaya gravitasi mana bisa muncrat.  Sekarang ini saya mau coba ceritain filosofi dari sebatang pensil, mungkin udah banyak ditulis orang tapi saya pengen nulis with my own style. Bagian paling penting dari pensil itu adalah grafit nya, itu loh yang item-

balada kertas persegi panjang

 Try to write something nih, mungkin isi postingan ini juga bakal random. Soalnya banyak banget yang pengen dikoar-koarin disini *hem..apalah bahasanya*. Nggak tau kenapa ya aku ini kalo koneksi internet lagi nggak oke pengen banget nulis apaan gitu di blog, eh giliran koneksinya udah bagus keburu nguap kali apa yang pengen ditulis jadinya males nulis. Maklumlah koneksi internet masih hasil swadaya sendiri jadi ya kalo kuota abis harus bertahan beberapa hari bahkan lebih dari seminggu dengan koneksi ala kadarnya sampai terkumpul beberapa lembar kertas persegi panjang yang disebut uang buat beli yang namanya pulsa.   Aku ingin begini aku ingin begitu ingin ini ingin itu banyak sekaliiiiii, pada keadaan kayak sekarang ini otak dan hati dituntut untuk berpikir realistis dan rasional..hahaa dan semuanya berujung sama masalah klasik umat manusia..UANG. Manusia emang nggak pernah merasa puas sama kebutuhannya. Pengen ini..udah keturutan, eh pengen lagi yang itu..udah keturutan, pengen lagi

balada akhir pekan

Akhir pekan oh akhir pekan, cepet banget deh udah akhir pekan lagi. Seperti biasa, akhir pekan ini aku lewati dengan berduaan..sama laptop. Hihi sedih ya. Kalo aku sih mau sabtu malam, minggu malam, senin malam dan malam-malam yang lain tetep aja sama. sendiri. Sabtu malam ini, rumahku amat sangat suwung *biasanya aja suwung,tapi hari ini amat sangat* soalnya pada ke luar kota jengukin Pakde yang lagi sakit. Tinggal lah saya di rumah seorang diri. Daripada mati suwung aku memutuskan buat nginep ke rumah sodara. Jam 7 malem aku udah cabs dari rumah, trus menembus kemacetan Tlogosari yang udah kayak pasar malem kalo sabtu malam gini. Perjalanan dari Tlogosari sampe rumah sodara yang di Pekunden biasanya cuma memakan waktu 15 menit tadi hampir sejam lebih loh. Ini bukan karena macet yang parah kok, cuma aku aja yang milih jalan yang muter-muter. Malem ini aku abis melakukan city tour, sendirian. Dan saking kudetnya jarang keluar sabtu malam, aku baru liat ke-crowded-an sepanjang jalan Pah

random post #3

 Nggak tau mau ngasih judul apa ke postingan ini, kalo judulnya random berarti suasana hatiku juga lagi random. Ah muter muter sama random mulu ya daritadi? Im lil bit happy because i had through the school examination yesterday. Agak lega dikit soalnya satu lagi rangkaian ujianku udah kelar, tinggal satu rangkaian puncak yang waktunya kurang dari sebulan lagi. Ujian nasional. Walaupun ujian sekolah udah berlalu bukan berarti santai gitu aja, sebenernya aku agak khawatir sama hasilnya, apakah baik? ato sebaliknya? all i can do is pray, pray, and wish everything will be good :) Hari ini ada sesuatu yang ngeselin banget di sekolah. Salah satu nilaiku di semester 3 nggak muncul, padahal mau dipake buat data syarat ujian nasional. Pagi-pagi ditelpon sama wali kelas masalah nilai itu disuruh menghadap, seharian aku muter-muter sekolah kesana-kemari berurusan sama guru-guru yang termasuk dalam kategori menyebalkan demi nilai. Untung wali kelasnya baiik banget, rela hampir ribut sama guru