Skip to main content

Time Does Not Heal

     Mau nggak mau, sadar nggak sadar, nyatanya kita tumbuh dan terbentuk melewati berbagai macam luka. Baik luka fisik, maupun luka batin. Luka fisik yang keliatan mata, gampang aja buat diobatin. Tapi gimana dengan luka batin?

     Banyak orang kadang abai dengan keberadaan dan penyembuhan luka batin. Kalimat "Time will heal the wounds" mungkin banyak dikatakan orang perihal mengobati luka. Tapi faktanya, ungkapan itu mungkin cuma bisa diaplikasikan pada luka fisik. Luka batin nggak begitu saja sembuh dengan berjalannya waktu. Bahkan jika diabaikan, bisa aja jadi penyakit yang bakal mempengaruhi pribadi seseorang.

     Waktu bukan jawaban buat menyembuhkan luka batin. Membiarkannya terbuka seiring waktu, mengabaikan, mencoba melupakan, nggak bikin luka sembuh. Bahkan seiring berjalannya waktu, luka yang belum sembuh kembali sakit karena terbentur lagi dengan masalah-masalah dan problematika kehidupan. Time will heal the wounds kayaknya cuma upaya manusia dalam menenangkan diri, kenyataannya lukanya ya tetap ada. Yang bikin kita nggak lagi merasakan sakit sementara itu adalah kemampuan manusia beradaptasi.

     Cara otak manusia bekerja memang menakjubkan. Mengutip kata seorang teman dalam wejangannya ke saya semalam yang kira-kira begini:

...misal tangan kita kena pisau pas ngiris cabe ketika kecil sama pas udah gede apakah rasanya beda? Ya enggak, sakitnya tetep sama kena pisau, rasa sakitnya tetep ada, tapi yang beda adalah gimana kita menghadapi rasa sakitnya

Konteksnya disini adalah nasehatin saya yang lagi-lagi kembali terluka kepentok masalah kehidupan. Nggak cuma sekali dua kali, tapi ini adalah keempat kalinya di aspek yang sama, dan kali ini rasa sakitnya paling parah. Nasehat yang diberikan ini kembali membuka mata saya yang lagi bodoh blinded by the pain, bahwa manusia punya kemampuan adaptasi dan resiliensi yang luar biasa. Terlebih lagi dengan semakin dewasanya mental manusia, semakin luas lagi perspektifnya dalam menghadapi dan memecahkan masalah.

     Waktu nggak pernah menyembuhkan luka, kita sendiri lah yang bisa mengobatinya biar nggak sakit lagi. Memaafkan dan menerima adalah salah satu obat. Nggak mudah memang membiarkan diri kita merasakan rasa sakit yang kadang terasa nggak tertahankan, tapi bisa. Karena semakin dilawan, rasanya akan semakin sakit. Dan seperti semua yang ada di dunia ini, sedih, senang, bahagia, sehat, sakit, nggak ada yang abadi.

     Pada akhirnya bekas lukanya tetap ada, dan nggak ada jaminan bakal nggak terluka lagi di masa depan. Tapi dengan resiliensi dan adaptasi menghadapi masalah yang terlewati, kita akan menemukan keberanian untuk memulai lagi, eventually.

     Terakhir, kembali mengutip dari seseorang (lupa siapa):

Actually, what doesn't kill you gives you scars. Or bruises. Or wounds that keep re-open at times. In worst cases, it makes you crippled for life. And you're not necesarily getting stronger. Over time, you just learn to live without what you lost. You adapt.

 

Terima kasih sudah meluangkan waktu buat membaca! ^_^


    

Comments

Popular posts from this blog

Ketika gambar templek menjadi parameter ke-eksisan

Gara-gara liat helm lamaku yang penuh sama stiker alias gambar templek dari macem-macem band indie maupun komunitas tertentu,tiba-tiba jadi pengen nulis ini. Anak-anak seumuranku di kota Semarang khususnya,banyak banget yang berkeliaran di jalan raya dengan helm berstiker sangat banyak sampe bisa dibilang helmnya terselimuti stiker. Stiker-stiker tersebut banyak didapet dari band-band indie favorit mereka,komunitas,stiker sekolah,atopun stiker acara. Dan kayaknya udah jadi semacam prestise tersendiri kalo stiker dari band favorit ato komunitas tertentu udah nempel di helm dan bisa di banggain. Persis kayak aku beberapa waktu yang lalu. Nggak jarang,buat dapetin stiker-stiker itu mereka rela ngelakuin macem-macem hal. Dari mulai nodong sang artis di backstage,ngerengek-rengek sama temen yang deket sama personil band,sampai rela senggol-senggolan dan keroyokan di tengah-tengah acara gigs dengan taruhan nyawa * yang ini agak lebay emang * Mungkin udah jadi mindset sebagian dari mereka kal

random post #3

 Nggak tau mau ngasih judul apa ke postingan ini, kalo judulnya random berarti suasana hatiku juga lagi random. Ah muter muter sama random mulu ya daritadi? Im lil bit happy because i had through the school examination yesterday. Agak lega dikit soalnya satu lagi rangkaian ujianku udah kelar, tinggal satu rangkaian puncak yang waktunya kurang dari sebulan lagi. Ujian nasional. Walaupun ujian sekolah udah berlalu bukan berarti santai gitu aja, sebenernya aku agak khawatir sama hasilnya, apakah baik? ato sebaliknya? all i can do is pray, pray, and wish everything will be good :) Hari ini ada sesuatu yang ngeselin banget di sekolah. Salah satu nilaiku di semester 3 nggak muncul, padahal mau dipake buat data syarat ujian nasional. Pagi-pagi ditelpon sama wali kelas masalah nilai itu disuruh menghadap, seharian aku muter-muter sekolah kesana-kemari berurusan sama guru-guru yang termasuk dalam kategori menyebalkan demi nilai. Untung wali kelasnya baiik banget, rela hampir ribut sama guru

The Force Awakens

Hi there everyone, it’s been ages since I posted something here. I’ve been busy and dealing with hard times  I was just procrastinating and being potato all the time so I had to drag my lazy butt off to start blogging again. Anyway, if you’re thinking that im gonna write about the infamous new episode of Star Wars, you're wrong. This is not about Star Wars or something related though I picked the title, I warned you. This is about the force that  wake my inner wota self. Lol If you read my few last posts, im sure you know that im hooked to the famous Japanese Idol Group and their sisters these past few years. But lately I lost my interest to them maybe because I have something that picked my interest more than them , I rarely listen to their songs, watch variety shows (back then, I did it almost everyday), or following their activities through social media.  Okay I lied, I still following the latest info but just a certain member and you know who *winks* Last nig