Skip to main content

fenomena contek-mencontek

Fenomena contek-mencontek Yang namanya pelajar pasti nggak jauh-jauh dari yang namanya NYONTEK,apalagi pas musim test kayak gini.Begitu juga aku yang sampai saat ini berprofesi sebagai pelajar udah nggak asing lagi sama yang namanya nyontek. Nyontek itu bikin kecanduan,ada sensasi gimana gitu,anehnya pas di suruh ulangan open book alias boleh liat buku,malah nggak ada gregetnya.nggak ada tantangannya gitu. Berikut ini adalah metode-metode mencontek yang sering digunakan : -yang paling umum,bikin di sobekan kertas pake tulisan kecil-kecil trus digulung.tapi cara ini nggak efisien kalo yang mau di contek banyak,mesti bikin banyak gulungan,nggak praktis kan? -yang kedua contekan di simpan di kamar mandi,trus pas udah kepepet ijin ke kamar mandi.semua cara pasti ada resikonya,kalo cara yang ini resikonya kalo kita kelamaan di kamar mandi dan pengawasnya curiga bisa2 disusulin deh ke kamar mandi,ato nggak pasti pas balik lagi ke kelas di geledah. -yang ketiga,di jaman teknologi ini contek-mencontek juga di lakukan lewat sms,cara ini sepertinya sedikit lebih aman dari yang lain soalnya hape kan bisa di umpetin di tempat pensil,hehe.resikonya yah tergantung si pengawas,kalo pengawas ada di belakang kita,ya udah mati gaya dah. -cara yang paliing aman dan paling sedikit resikonya adalah,minta contekan sama temen yang pinter di ruangan kita.Tapi tergantung temennya juga si...pelit apa kagak.hehe Itulah sedikit tulisan lucu2anku tentang fenomena mencontek yang udah sangat lazim dan jadi satu kebutuhan yang penting saat test bagi pelajar ato mungkin mahasiswa sekalipun.Tapi yang namanya mencontek itu tetep aja nggak efisien,soalnya pas kita buat contekan kita baca materi juga kan?sama aja belajar dong...hehe.Itu tergantung orang masing-masing deng....

Comments

Popular posts from this blog

The Force Awakens

Hi there everyone, it’s been ages since I posted something here. I’ve been busy and dealing with hard times  I was just procrastinating and being potato all the time so I had to drag my lazy butt off to start blogging again. Anyway, if you’re thinking that im gonna write about the infamous new episode of Star Wars, you're wrong. This is not about Star Wars or something related though I picked the title, I warned you. This is about the force that  wake my inner wota self. Lol If you read my few last posts, im sure you know that im hooked to the famous Japanese Idol Group and their sisters these past few years. But lately I lost my interest to them maybe because I have something that picked my interest more than them , I rarely listen to their songs, watch variety shows (back then, I did it almost everyday), or following their activities through social media.  Okay I lied, I still following the latest info but just a certain member and you know who *winks* ...

Time Does Not Heal

     Mau nggak mau, sadar nggak sadar, nyatanya kita tumbuh dan terbentuk melewati berbagai macam luka. Baik luka fisik, maupun luka batin. Luka fisik yang keliatan mata, gampang aja buat diobatin. Tapi gimana dengan luka batin?      Banyak orang kadang abai dengan keberadaan dan penyembuhan luka batin. Kalimat " Time will heal the wounds " mungkin banyak dikatakan orang perihal mengobati luka. Tapi faktanya, ungkapan itu mungkin cuma bisa diaplikasikan pada luka fisik. Luka batin nggak begitu saja sembuh dengan berjalannya waktu. Bahkan jika diabaikan, bisa aja jadi penyakit yang bakal mempengaruhi pribadi seseorang.      Waktu bukan jawaban buat menyembuhkan luka batin. Membiarkannya terbuka seiring waktu, mengabaikan, mencoba melupakan, nggak bikin luka sembuh. Bahkan seiring berjalannya waktu, luka yang belum sembuh kembali sakit karena terbentur lagi dengan masalah-masalah dan problematika kehidupan. Time will heal the wounds ...

Sabtu malam, bukan malam minggu

Malam minggu? Sabtu malam kali, yaa..aku memang agak sentimen dengan kata malam minggu ini. Entah sejak kapan pemikiran ini dimulai, menurutku malam minggu itu kata yang tepat digunakan untuk mereka yang memadu kasih dan berasyik masyuk bersama pasangan di akhir pekan. Sedangkan aku? hanya duduk duduk manis di depan meja, atau terkadang sambil tiduran sama-sama berasyik masyuk namun dengan sebuah layar 14 inci lengkap dengan papan kunci dan tetikusnya. Membiarkan mataku menjelajah linimasa di dunia tanpa batas,dunia tanpa wujud bernama maya. Membiarkan jari-jari tanganku menari lincah diatas papan kunci berbagi cerita lewat barisan huruf dan kata. Lalu bertemu denganmu. Bertemu denganmu di dunia tanpa wujud bernama maya, Sabtu malamku yang kelabu mendadak jadi gegap gempita hanya dengan melihat bulatan berwarna cerah dengan tulisan "available" disamping namamu. Sesederhana itu. Dan kita mulai bercerita satu sama lain,bersenda gurau,sampai tak sadar hari sudah mulai p...