Skip to main content

balada kertas persegi panjang

 Try to write something nih, mungkin isi postingan ini juga bakal random. Soalnya banyak banget yang pengen dikoar-koarin disini *hem..apalah bahasanya*. Nggak tau kenapa ya aku ini kalo koneksi internet lagi nggak oke pengen banget nulis apaan gitu di blog, eh giliran koneksinya udah bagus keburu nguap kali apa yang pengen ditulis jadinya males nulis. Maklumlah koneksi internet masih hasil swadaya sendiri jadi ya kalo kuota abis harus bertahan beberapa hari bahkan lebih dari seminggu dengan koneksi ala kadarnya sampai terkumpul beberapa lembar kertas persegi panjang yang disebut uang buat beli yang namanya pulsa.
  Aku ingin begini aku ingin begitu ingin ini ingin itu banyak sekaliiiiii, pada keadaan kayak sekarang ini otak dan hati dituntut untuk berpikir realistis dan rasional..hahaa dan semuanya berujung sama masalah klasik umat manusia..UANG.
Manusia emang nggak pernah merasa puas sama kebutuhannya. Pengen ini..udah keturutan, eh pengen lagi yang itu..udah keturutan, pengen lagi yang lain. Begitu seterusnya dan kalo diturutin semua ya nggak bakal kelar.


Enak kalo bisa keturutan mah, lah kalo nggak? ya nyesek. Contohnya aku nih *bilang aja daritadi mau curhat lagi krisis finansial* hihi yang udah terbiasa nyesek dan gigit jari karena yang aku pengenin jarang bisa terpenuhi. Alasannya jelas lah, aku belum punya penghasilan sendiri dan nggak mungkin kalo harus nodong orang tua mulu. Pengennya banyaaak tapi..emmm anu lagi lagi lembaran kertas persegi panjang yang berbicara.
Pengen deh cepet kerja, punya duit sendiri, beli ini, beli itu, pake duit sendiri. Udahan ah meracau tentang duitnya, bawaaan nih emang..jadi galau kalo urusan finansial

Comments

Popular posts from this blog

The Force Awakens

Hi there everyone, it’s been ages since I posted something here. I’ve been busy and dealing with hard times  I was just procrastinating and being potato all the time so I had to drag my lazy butt off to start blogging again. Anyway, if you’re thinking that im gonna write about the infamous new episode of Star Wars, you're wrong. This is not about Star Wars or something related though I picked the title, I warned you. This is about the force that  wake my inner wota self. Lol If you read my few last posts, im sure you know that im hooked to the famous Japanese Idol Group and their sisters these past few years. But lately I lost my interest to them maybe because I have something that picked my interest more than them , I rarely listen to their songs, watch variety shows (back then, I did it almost everyday), or following their activities through social media.  Okay I lied, I still following the latest info but just a certain member and you know who *winks* ...

Time Does Not Heal

     Mau nggak mau, sadar nggak sadar, nyatanya kita tumbuh dan terbentuk melewati berbagai macam luka. Baik luka fisik, maupun luka batin. Luka fisik yang keliatan mata, gampang aja buat diobatin. Tapi gimana dengan luka batin?      Banyak orang kadang abai dengan keberadaan dan penyembuhan luka batin. Kalimat " Time will heal the wounds " mungkin banyak dikatakan orang perihal mengobati luka. Tapi faktanya, ungkapan itu mungkin cuma bisa diaplikasikan pada luka fisik. Luka batin nggak begitu saja sembuh dengan berjalannya waktu. Bahkan jika diabaikan, bisa aja jadi penyakit yang bakal mempengaruhi pribadi seseorang.      Waktu bukan jawaban buat menyembuhkan luka batin. Membiarkannya terbuka seiring waktu, mengabaikan, mencoba melupakan, nggak bikin luka sembuh. Bahkan seiring berjalannya waktu, luka yang belum sembuh kembali sakit karena terbentur lagi dengan masalah-masalah dan problematika kehidupan. Time will heal the wounds ...

Sabtu malam, bukan malam minggu

Malam minggu? Sabtu malam kali, yaa..aku memang agak sentimen dengan kata malam minggu ini. Entah sejak kapan pemikiran ini dimulai, menurutku malam minggu itu kata yang tepat digunakan untuk mereka yang memadu kasih dan berasyik masyuk bersama pasangan di akhir pekan. Sedangkan aku? hanya duduk duduk manis di depan meja, atau terkadang sambil tiduran sama-sama berasyik masyuk namun dengan sebuah layar 14 inci lengkap dengan papan kunci dan tetikusnya. Membiarkan mataku menjelajah linimasa di dunia tanpa batas,dunia tanpa wujud bernama maya. Membiarkan jari-jari tanganku menari lincah diatas papan kunci berbagi cerita lewat barisan huruf dan kata. Lalu bertemu denganmu. Bertemu denganmu di dunia tanpa wujud bernama maya, Sabtu malamku yang kelabu mendadak jadi gegap gempita hanya dengan melihat bulatan berwarna cerah dengan tulisan "available" disamping namamu. Sesederhana itu. Dan kita mulai bercerita satu sama lain,bersenda gurau,sampai tak sadar hari sudah mulai p...