Skip to main content

story of a pencil

 Berawal dari celotehan seorang guru yang mencoba mengisi kekosongan waktu disela acara pembekalan pasca UN seminggu yang lalu dan berakhir dengan suasana garing yang luar biasa dahsyat. Dari keadaan yang mungkin menurut temen-temen saya sangat krik-krik menggelitik dan totally boring, ternyata ada sesuatu yang menarik di obrolan itu. Filosofi Pensil.
Pensil, tau kan pensil? tau lah ya pasti. Pensil adalah alat tulis sederhana yang bertahan dari jaman ke jaman, pensil udah dipake dari jaman batu walaupun bentuknya nggak kayak yang sekarang kita liat dan pake tapi esensinya tetep aja pensil. Para astronot yang ada diluar angkasa mereka pake pensil buat nulis di kertas karena tinta nggak mungkin bisa dipake diluar angkasa kan nggak ada gaya gravitasi mana bisa muncrat.
 Sekarang ini saya mau coba ceritain filosofi dari sebatang pensil, mungkin udah banyak ditulis orang tapi saya pengen nulis with my own style.
Bagian paling penting dari pensil itu adalah grafit nya, itu loh yang item-item di tengah. Kalopun pake pensil mekanik juga pasti ada grafitnya kan itu bagian terpentingnya. Jadi seperti apapun bentuk wujud manusia yang paling penting, bagian utamanya adalah hatinya.
Kedua, pensil nggak bakal bisa ngelakuin apa-apa tanpa ada tangan. Apa iya pensil bisa nulis sendiri di kertas tanpa ada tangan yang ikut campur? syerem dongs. Filosofinya, manusia nggak bakal bisa melakukan apapun tanpa ada campur tangan dari Tuhan.
Lalu waktu pensil udah tumpul dan bentuknya jelek banget pasti nggak akan ada yang mau make buat nulis, dia harus diraut ato diruncingkan. Nah waktu diraut itu si pensil bakal merasakan penderitaan yang amat sangat beratnya, tapi dia rela menderita buat jadi runcing dan berguna lagi. Kita sebagai manusia harus bisa liat dan mengambil value dari si pensil ini. Dalam hidup pasti nggak bakal lepas dari yang namanya cobaan dan ujian, tapi manusia harus bisa memaknai ujian itu sebagai proses yang bikin kita naik kelas, jadi manusia yang lebih baik, jadi pribadi yang lebih baik walaupun dalam perjalanannya nggak bakal mudah kayak si pensil tadi.
The last, tulisan yang ditulis pake pensil itu nggak permanen alias bisa dihapus kalo misalnya salah nulis, itulah kenapa ada karet penghapus . Manusia nggak pernah luput dari yang namanya salah, dosa, khilaf. Sebagai manusia harus bisa memaafkan sesamanya yang berbuat salah.

Itu tadi cerita tentang sebuah pensil, sesuatu yang sederhana tapi mengandung banyak nilai nilai kehidupan.
yaak tulisannya sedikit agak berat, dan mata saya juga sudah berat, kalo diterusin jadinya tambah absurd.
So, bagus malam dan manis mimpi :D  (good night, sweet dream)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika gambar templek menjadi parameter ke-eksisan

Gara-gara liat helm lamaku yang penuh sama stiker alias gambar templek dari macem-macem band indie maupun komunitas tertentu,tiba-tiba jadi pengen nulis ini. Anak-anak seumuranku di kota Semarang khususnya,banyak banget yang berkeliaran di jalan raya dengan helm berstiker sangat banyak sampe bisa dibilang helmnya terselimuti stiker. Stiker-stiker tersebut banyak didapet dari band-band indie favorit mereka,komunitas,stiker sekolah,atopun stiker acara. Dan kayaknya udah jadi semacam prestise tersendiri kalo stiker dari band favorit ato komunitas tertentu udah nempel di helm dan bisa di banggain. Persis kayak aku beberapa waktu yang lalu. Nggak jarang,buat dapetin stiker-stiker itu mereka rela ngelakuin macem-macem hal. Dari mulai nodong sang artis di backstage,ngerengek-rengek sama temen yang deket sama personil band,sampai rela senggol-senggolan dan keroyokan di tengah-tengah acara gigs dengan taruhan nyawa * yang ini agak lebay emang * Mungkin udah jadi mindset sebagian dari mereka kal

random post #3

 Nggak tau mau ngasih judul apa ke postingan ini, kalo judulnya random berarti suasana hatiku juga lagi random. Ah muter muter sama random mulu ya daritadi? Im lil bit happy because i had through the school examination yesterday. Agak lega dikit soalnya satu lagi rangkaian ujianku udah kelar, tinggal satu rangkaian puncak yang waktunya kurang dari sebulan lagi. Ujian nasional. Walaupun ujian sekolah udah berlalu bukan berarti santai gitu aja, sebenernya aku agak khawatir sama hasilnya, apakah baik? ato sebaliknya? all i can do is pray, pray, and wish everything will be good :) Hari ini ada sesuatu yang ngeselin banget di sekolah. Salah satu nilaiku di semester 3 nggak muncul, padahal mau dipake buat data syarat ujian nasional. Pagi-pagi ditelpon sama wali kelas masalah nilai itu disuruh menghadap, seharian aku muter-muter sekolah kesana-kemari berurusan sama guru-guru yang termasuk dalam kategori menyebalkan demi nilai. Untung wali kelasnya baiik banget, rela hampir ribut sama guru

The Force Awakens

Hi there everyone, it’s been ages since I posted something here. I’ve been busy and dealing with hard times  I was just procrastinating and being potato all the time so I had to drag my lazy butt off to start blogging again. Anyway, if you’re thinking that im gonna write about the infamous new episode of Star Wars, you're wrong. This is not about Star Wars or something related though I picked the title, I warned you. This is about the force that  wake my inner wota self. Lol If you read my few last posts, im sure you know that im hooked to the famous Japanese Idol Group and their sisters these past few years. But lately I lost my interest to them maybe because I have something that picked my interest more than them , I rarely listen to their songs, watch variety shows (back then, I did it almost everyday), or following their activities through social media.  Okay I lied, I still following the latest info but just a certain member and you know who *winks* Last nig